Kamis, 22 Maret 2012

KENAIKAN BBM & KEPEMIMPINAN

Beberapa hari lagi akan diberlakukan kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya beban subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah atas BBM. Pemerintah berharap semua ini dapat memangkas subsidi yang selama ini dikeluarkan. Dalam menghitung APBN 2012, pemerintah dan DPR RI menyepakati harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 90 per barel sebagai patokan. Kenyataannya, ICP saat ini sudah US$ 115 per barel. Sedangkan konsumsi premium dan solar juga meningkat dari 36 juta kiloliter pada 2010 menjadi 40 juta kiloliter pada 2011 lalu. Subsidi pemerintah untuk solar dan premium sepanjang 2012 akan melonjak dari Rp 123,6 triliun menjadi Rp 191,1 triliun, dengan catatan jika harganya tidak naik. Jika harga minyak dunia terus naik, subsidi akan menggelembung di luar kemampuan anggaran negara. Padahal, pengeluaran itu akan lebih bermanfaat jika dipakai untuk keperluan lain, misalnya pembangunan jalan, jembatan, dermaga, kapal perintis, infrastruktur lain yang sangat diperlukan masyarakat atau untuk peningkatan pelayanan pendidikan kesehatan



Saya menjadi salah seorang yang sangat percaya bahwa kepemimpinan seseorang akan selalu menjadi salah satu referensi dari dari besar atau kecilnya sebuah resistensi atas kebijakan yang akan dikeluarkan. Dalam konteks Indonesia, kepemimpinan yang ada saat ini mengarah pada figur presiden saat ini.



Saya pernah mendapatkan sharing cerita seorang HR Manager yang harus merumahkan hampir separoh dari karyawannya karena sepinya order pada saat - saat krisis. Pada saat itu, dia mendiskusikan hal ini dengan beberapa pimpinan Serikat Pekerja di perusahaan tersebut. Setelah itu diambil keputusan bahwa untuk tetap mempertahankan perusahaan ini memang pilihan untuk merumahkan karyawan menjadi hal yang paling mungkin dilakukan. Teman saya tersebut bahu membahu dengan beberapa pimpinan Serikat Pekerja mulai membangun mekanisme untuk menyampaikannya kepada karyawan. Mereka menjanjikan bahwa setelah perusahaan mendapatkan order kembali, pekerja yang dirumahkan akan dipanggil bekerja kembali. Dan akhirnya berhasil !!!  Janji manajemenpun dibuktikan dengan memanggil kembali karyawan yang dirumahkan untuk bekerja kembali seiring membaiknya order yang diterima perusahaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar